Hukum membaca basmalah

Assalamu alaikum wr.wb.
Bismillahirrohmanirrohim.

Tidak terasa kita sudah memasuki awal tahun 2017, Dan sebagai awalan di tahun 2017 ini, saya mau membuat postingan mengenai Hukum membaca Bismillah.
Semoga di tahun 2017 ini kita menjadi lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Amiiin.

Dan Alhamdulillah kemarin saya sudah membuat postingan tentang masalah Salam, bagi yang berminat bisa membacanya ( Di sini ).

Mengenai hukum membaca bismillah, bisa mempunuai berberapa macam hukum, sperti: wajib, sunnah, mubah, makruh, bahkan haram.

1. WAJIB, seperti saat membaca Bismillah dalam fatihah saat sholat, atau bernadzar untuk membaca bismillah.

2. SUNNAH:
   a. Sunnah bagi perorangan, seperti saat mengerjakan hal-hal yang dinilai memiliki kemuliaan atau kebaikan oleh syariat, seperti sebelum berwudu', sebelum makan, sebelum tidur, mau berpakaian mau belajar dll.
   b. Sunnah bagi kelompok (Sunnah kifayah) dalam artian ada satu orang yang membaca basmalah, maka kesunnahan membaca basmalah sudah tercukupi, walaupun yang lainnya tidak membaca. Seperti dalam kasus orang yang makan Bersama-sama maka cukup satu orang saja yang membaca basmalah. Atau dalam kasus suami istrei yang akan bersenggama maka cukup satu orang saja yang membaca bismillah.

3. MUBAH apabila mengerjakan suatu hal mubah yang tidak memiliki nilai kebaikan atau kemuliaan, seperti memindahkan barang dari suatu tempat ke tempat lain.

4. MAKRUH apabila akan mengerjakan sesuatu yang makruh dari dzatnya, bukan makruh karena ada sebab lain, seperti merokok dan melihat kemaluan pasangan, maka makruh membaca bismillah. Akan tetapi jika kemakruhan tersebut karena ada sebab lain, seperti makan makanan yang berbau menyengat semisal pete, jengkol, atau bawang, maka tetap sunnah membaca bismillah, karena kemakruhan memakan pete, jengkol atau bawang bukan karena memakan, tetapi kemakruhan tersebut karena ada unsur lain yakni karena yang dimakan memiliki aroma yang menyengat.

5. HARAM apabila mengerjakan  sesuatu yang sifatnya haram dari dzatnya, seperti berzinah, minum khomer (arak), mencuri dsb. Namun jika keharaman tersebut dikarenakan ada hal lain, seperti wudu' dengan air hasil ghasob, atau makan nasi hasil mencuri, maka tetap sunnah membaca bismillah, karena keharamannya bukan dari segi wudlu' atau makan, tetapi karena air dan nasi tersebut dari hasil mencuri.

Namun membaca bismillah sebelum berzinah atau minum khomer dsb. jika diniati untuk menghina atau meremehkan nama allah, maka hukumnya tidak hanya haram, tetapi bisa sampai murtad. Na'udzubillah.

Sedangkan jika akan mengerjakan hal-hal yang kotor atau menjijikkan dsb. Seperti mau menyapu kotoran tau memasang pukuk kandang dsb, Maka tidak di anjurkan untuk membaca basmalah, karena menjaga nama Allah dari hal-hal yang menjijikkan atau kotor.

Dan juga pekerjaan yang telah titentukan awalannya oleh syari'at, dan dzikir-dzikir yang murni dzikir, tidak usah dimulai dengan basmalah.

INTINYA: setiap pekerjaan yang memiliki nilai kebaikan dalam syariat (Baik hal yang wajib, sunnah, atau mubah) maka disunnahkan untuk dimulai dengan basmalah selain
a. Sesuatu yang telah di tentukan awalannya dalam syariat, seperti sholat ( karena sholat di mulai dengan takbir dan di akhiri dengan salam).
b. Dzikir yang murni, seperti Lailaha illallah, (Bukan dzikir yang tidak murni, seperti Al-Qur'an, karena bacaan Al-Qur'an bisa menjadi dzikir dan bukan).
c. Hal-hal yang kotor atau menjijikkan.
d. Sesuatu yang Makruh dari dzatnya.
e. Sesuatu yang Haram dari dzatnya.

REFRENSI:
1. Ianah at-tholibin Juz 01 Hal 03 (Dar al-ilmi Surabaya Indonesia) / Juz 01 Hal 09 (Dar Fikr)
2. Tuhfah al-muhtaj & hawasy asy-syarwani Juz 01 ha 14
3. Irsyad al-'ibad ila sabili al-rosyad hal 13 (Misykat al-islamiyah)


اعانة الطالبين (ج ١ ص ٣ )
اﻟﺒﺴﻤﻠﺔ ﻣﻄﻠﻮﺑﺔ ﻓﻲ ﻛﻞ ﺃﻣﺮ ﺫﻱ ﺑﺎﻝ - ﺃﻱ ﺣﺎﻝ - ﻳﻬﺘﻢ ﺑﻪ ﺷﺮﻋﺎ، ﺑﺤﻴﺚ ﻻ ﻳﻜﻮﻥ ﻣﺤﺮﻣﺎ ﻟﺬاﺗﻪ ﻭﻻ ﻣﻜﺮﻭﻫﺎ ﻛﺬﻟﻚ، ﻭﻻ ﻣﻦ ﺳﻔﺎﺳﻒ اﻷﻣﻮﺭ - ﺃﻱ ﻣﺤﻘﺮاﺗﻬﺎ - ﻓﺘﺤﺮﻡ ﻋﻠﻰ اﻟﻤﺤﺮﻡ ﻟﺬاﺗﻪ ﻛﺎﻟﺰﻧﺎ، ﻻ ﻟﻌﺎﺭﺽ ﻛﺎﻟﻮﺿﻮء ﺑﻤﺎء ﻣﻐﺼﻮﺏ.ﻭﺗﻜﺮﻩ ﻋﻠﻰ اﻟﻤﻜﺮﻭﻩ ﻟﺬاﺗﻪ ﻛﺎﻟﻨﻈﺮ ﻟﻔﺮﺝ ﺯﻭﺟﺘﻪ، ﻻ ﻟﻌﺎﺭﺽ ﻛﺄﻛﻞ اﻟﺒﺼﻞ.ﻭﻻ ﺗﻄﻠﺐ ﻋﻠﻰ ﺳﻔﺎﺳﻒ اﻷﻣﻮﺭ، ﻛﻜﻨﺲ ﺯﺑﻞ، ﺻﻮﻧﺎ ﻻﺳﻤﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻋﻦ اﻗﺘﺮاﻧﻪ ﺑﺎﻟﻤﺤﻘﺮاﺕ. ﻭاﻟﺤﺎﺻﻞ ﺃﻧﻬﺎ ﺗﻌﺘﺮﻳﻬﺎ اﻷﺣﻜﺎﻡ اﻟﺨﻤﺴﺔ: اﻟﻮﺟﻮﺏ، ﻛﻤﺎ ﻓﻲ اﻟﺼﻼﺓ ﻋﻨﺪﻧﺎ ﻣﻌﺎﺷﺮ اﻟﺸﺎﻓﻌﻴﺔ - ﻭاﻻﺳﺘﺤﺒﺎﺏ ﻋﻴﻨﺎ: ﻛﻤﺎ ﻓﻲ اﻟﻮﺿﻮء ﻭاﻟﻐﺴﻞ، ﻭﻛﻔﺎﻳﺔ: ﻛﻤﺎ ﻓﻲ ﺃﻛﻞ اﻟﺠﻤﺎﻋﺔ، ﻭﻛﻤﺎ ﻓﻲ ﺟﻤﺎﻉ اﻟﺰﻭﺟﻴﻦ، ﻓﺘﻜﻔﻲ ﺗﺴﻤﻴﺔ ﺃﺣﺪﻫﻤﺎ - ﻛﻤﺎ ﻗﺎﻝ اﻟﺸﻤﺲ اﻟﺮﻣﻠﻰ ﺃﻧﻪ اﻟﻈﺎﻫﺮ - ﻭاﻟﺘﺤﺮﻳﻢ ﻓﻲ اﻟﻤﺤﺮﻡ اﻟﺬاﺗﻲ، ﻭاﻟﻜﺮاﻫﺔ ﻓﻲ اﻟﻤﻜﺮﻭﻩ اﻟﺬاﺗﻲ، ﻭاﻹﺑﺎﺣﺔ ﻓﻲ اﻟﻤﺒﺎﺣﺎﺕ اﻟﺘﻲ ﻻ ﺷﺮﻑ ﻓﻴﻬﺎ، ﻛﻨﻘﻞ ﻣﺘﺎﻉ ﻣﻦ ﻣﻜﺎﻥ ﺇﻟﻰ ﺁﺧﺮ، ﻛﺬا ﻗﻴﻞ.

تحفة المحتاج و حواشي الشرواني (ج ١ ص ١٤ )
ﻭﺟﻤﻊ ﺑﻴﻦ اﻻﺑﺘﺪاءﻳﻦ اﻟﺤﻘﻴﻘﻲ ﺑﺎﻟﺒﺴﻤﻠﺔ ﻭاﻹﺿﺎﻓﻲ ﺑﺎﻟﺤﻤﺪﻟﺔ اﻗﺘﺪاء ﺑﺎﻟﻜﺘﺎﺏ اﻟﻌﺰﻳﺰ ﻭﻋﻤﻼ ﺑﺎﻟﺨﺒﺮ اﻟﺼﺤﻴﺢ «ﻛﻞ ﺃﻣﺮ ﺫﻱ ﺑﺎﻝ» ﺃﻱ ﺣﺎﻝ ﻳﻬﺘﻢ ﺑﻪ ﺃﻱ ﻭﻟﻴﺲ ﺑﻤﺤﺮﻡ ﻭﻻ ﻣﻜﺮﻭﻩ ﻭﻗﺪ ﻳﺨﺮﺟﺎﻥ ﺑﺬﻱ اﻟﺒﺎﻝ؛ ﻷﻥ اﻟﻈﺎﻫﺮ ﺃﻥ اﻟﻤﺮاﺩ ﺫﻭﻭﻩ ﺷﺮﻋﺎ ﻻ ﻋﺮﻓﺎ ﻭﻻ ﺫﻛﺮ ﻣﺤﺾ ﻭﻻ ﺟﻌﻞ اﻟﺸﺎﺭﻉ ﻟﻪ اﺑﺘﺪاء ﺑﻐﻴﺮ اﻟﺒﺴﻤﻠﺔ ﻛﺎﻟﺼﻼﺓ ﺑﺎﻟﺘﻜﺒﻴﺮ « ﻻ ﻳﺒﺪﺃ ﻓﻴﻪ ﺑﺎﻟﺤﻤﺪ لله » ﻭﻓﻲ ﺭﻭاﻳﺔ «ﺑﺤﻤﺪ اﻟﻠﻪ ﻓﻬﻮ ﺃﺟﺬﻡ» ﺑﺠﻴﻢ ﻓﻤﻌﺠﻤﺔ ﻭﻓﻲ ﺭﻭاﻳﺔ «ﺃﻗﻄﻊ» ﻭﻓﻲ ﺃﺧﺮﻯ «ﺃﺑﺘﺮ» ﺃﻱ ﻗﻠﻴﻞ اﻟﺒﺮﻛﺔ، ﻭﻗﻴﻞ ﻣﻘﻄﻮﻋﻬﺎ ﻭﻓﻲ ﺭﻭاﻳﺔ «ﺑﺒﺴﻢ اﻟﻠﻪ اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﻴﻢ» ﻭﻓﻲ ﺃﺧﺮﻯ «ﺑﺬﻛﺮ اﻟﻠﻪ» ﻭﻫﻲ ﻣﺒﻨﻴﺔ ﻟﻠﻤﺮاﺩ ﻭﻋﺪﻡ اﻟﺘﻌﺎﺭﺽ ﺑﻔﺮﺽ ﺇﺭاﺩﺓ اﻻﺑﺘﺪاء اﻟﺤﻘﻴﻘﻲ ﻓﻴﻬﻤﺎ ﻭﻓﻲ ﺃﺧﺮﻯ ﺳﻨﺪﻫﺎ ﺿﻌﻴﻒ «ﻻ ﻳﺒﺪﺃ ﻓﻴﻪ ﺑﺤﻤﺪ اﻟﻠﻪ ﻭاﻟﺼﻼﺓ ﻋﻠﻲ ﻓﻬﻮ ﺃﺑﺘﺮ ﻣﻤﺤﻮﻕ ﻣﻦ ﻛﻞ ﺑﺮﻛﺔ»
-----------------------------------
(ﻗﻮﻟﻪ اﻗﺘﺪاء ﺑﺎﻟﻜﺘﺎﺏ اﻟﻌﺰﻳﺰ) ﺃﻱ ﺑﺄﺳﻠﻮﺑﻪ ﻭﻫﺬا ﻋﻠﺔ ﻟﻠﺠﻤﻊ ﺑﻴﻦ اﻟﺒﺴﻤﻠﺔ ﻭاﻟﺤﻤﺪﻟﺔ ﻭﻟﺘﻘﺪﻳﻢ اﻷﻭﻟﻰ ﻋﻠﻰ اﻟﺜﺎﻧﻴﺔ (ﻗﻮﻟﻪ ﻭﻋﻤﻼ ﺑﺎﻟﺨﺒﺮ ﺇﻟﺦ) ﺃﻱ ﻭﺇﺷﺎﺭﺓ ﺇﻟﻰ ﺃﻧﻪ ﻻ ﺗﻨﺎﻓﻲ ﺑﻴﻦ اﻟﺤﺪﻳﺜﻴﻦ ﺑﺤﻤﻞ ﺣﺪﻳﺚ اﻟﺒﺴﻤﻠﺔ ﻋﻠﻰ اﻟﺒﺪء اﻟﺤﻘﻴﻘﻲ ﻭﺣﺪﻳﺚ اﻟﺤﻤﺪﻟﺔ ﻋﻠﻰ اﻟﺒﺪء اﻹﺿﺎﻓﻲ ﻫﺬا ﻫﻮ اﻟﻤﺸﻬﻮﺭ ﻓﻲ ﺩﻓﻊ اﻟﺘﻨﺎﻓﻲ ﺑﻴﻨﻬﻤﺎ ﻭﻫﻨﺎﻙ ﺃﻭﺟﻪ ﺃﺧﺮ ﻟﺪﻓﻊ اﻟﺘﻨﺎﻓﻲ ﺑﻴﻨﻬﻤﺎ ﻣﺬﻛﻮﺭ ﻓﻲ اﻟﻤﻄﻮﻻﺕ ﺷﻴﺨﻨﺎ ﻭﻋﺒﺮ ﻓﻲ ﺟﺎﻧﺐ اﻟﻜﺘﺎﺏ ﺑﺎﻻﻗﺘﺪاء ﻭﻓﻲ ﺟﺎﻧﺐ اﻟﺤﺪﻳﺚ ﺑﺎﻟﻌﻤﻞ ﺇﺫ ﻟﻴﺲ ﻓﻲ اﻟﻘﺮﺁﻥ ﺃﻣﺮ ﺑﺬﻟﻚ ﻻ ﺗﺼﺮﻳﺤﺎ ﻭﻻ ﺿﻤﻨﺎ، ﻭﺇﻧﻤﺎ ﻧﺰﻝ ﺑﺬﻟﻚ اﻷﺳﻠﻮﺏ ﻓﺎﻗﺘﺪﻯ ﺑﻪ، ﻭاﻟﺤﺪﻳﺚ ﻣﺘﻀﻤﻦ ﻟﻷﻣﺮ ﻛﺄﻧﻪ ﻳﻘﻮﻝ اﺑﺪءﻭا ﺑﺎﻟﺒﺴﻤﻠﺔ ﻓﻲ ﻛﻞ ﺃﻣﺮ ﺫﻱ ﺑﺎﻝ. (ﻗﻮﻟﻪ ﻭﻟﻴﺲ ﺑﻤﺤﺮﻡ) ﺃﻱ ﻟﺬاﺗﻪ ﻭﻻ ﻣﻜﺮﻭﻩ ﺃﻱ ﻛﺬﻟﻚ ﻭﻻ ﻣﻦ ﺳﻔﺎﺳﻒ اﻷﻣﻮﺭ ﺃﻱ ﻣﺤﻘﺮاﺗﻬﺎ ﻓﺘﺤﺮﻡ ﻋﻠﻰ اﻟﻤﺤﺮﻡ ﻟﺬاﺗﻪ ﻛﺎﻟﺰﻧﺎ ﻭﺗﻜﺮﻩ ﻋﻠﻰ اﻟﻤﻜﺮﻭﻩ ﻟﺬاﺗﻪ ﻛﺎﻟﻨﻈﺮ ﻟﻠﻔﺮﺝ ﺑﻼ ﺣﺎﺟﺔ ﺑﺨﻼﻑ اﻟﻤﻜﺮﻭﻩ ﻟﻌﺎﺭﺽ ﻛﺄﻛﻞ اﻟﺒﺼﻞ ﻭﻻ ﺗﻄﻠﺐ ﻋﻠﻰ ﻣﺤﻘﺮاﺕ اﻷﻣﻮﺭ ﻛﻜﻨﺲ ﺯﺑﻞ ﺻﻮﻧﺎ ﻻﺳﻤﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻋﻦ اﻗﺘﺮاﻧﻪ ﺑﺎﻟﻤﺤﻘﺮاﺕ ﻭﺗﺨﻔﻴﻔﺎ ﻋﻠﻰ اﻟﻌﺒﺎﺩ ﺷﻴﺨﻨﺎ، ﻭﻛﺬا ﻓﻲ اﻟﺒﺠﻴﺮﻣﻲ ﺇﻻ ﺃﻧﻪ ﺟﻌﻞ ﺃﻛﻞ اﻟﺒﺼﻞ ﻣﻦ اﻟﻤﻜﺮﻭﻩ ﻟﺬاﺗﻪ ﻓﺘﻜﺮﻩ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﻣﺜﻞ ﻟﻠﻤﻜﺮﻭﻩ ﻟﻌﺎﺭﺽ ﺑﺎﻟﻮﺿﻮء ﺑﺎﻟﻤﺎء اﻟﻤﺸﻤﺲ، ﻭﺯاﺩ ﻭﺑﺨﻼﻑ اﻟﻤﺤﺮﻡ ﻻ ﻟﺬاﺗﻪ ﻛﺎﻟﻮﺿﻮء ﺑﻤﺎء ﻣﻐﺼﻮﺏ ﻓﺘﺴﻦ اﻩـ. (ﻗﻮﻟﻪ ﻭﻗﺪ ﻳﺨﺮﺟﺎﻥ) ﺃﻱ اﻟﻤﺤﺮﻡ ﻭاﻟﻤﻜﺮﻭﻩ (ﻗﻮﻟﻪ ﺃﻥ اﻟﻤﺮاﺩ ﺫﻭﻭﻩ) ﻓﻴﻪ ﺇﺿﺎﻓﺔ ﺫﻭ ﺇﻟﻰ اﻟﻤﻀﻤﺮ، ﻭﺃﻛﺜﺮ اﻟﻨﺤﺎﺓ ﻋﻠﻰ ﻣﻨﻌﻬﺎ ﻋﺒﺎﺭﺓ اﻟﻜﺎﻓﻴﺔ ﻭﺫﻭ ﻻ ﻳﻀﺎﻑ ﺇﻟﻰ ﻣﻀﻤﺮ ﻭﻗﺎﻝ ﺷﺮاﺣﻪ ﻭﻗﺪ ﺃﺿﻴﻒ ﺇﻟﻴﻪ ﻋﻠﻰ ﺳﺒﻴﻞ اﻟﺸﺬﻭﺫ ﻛﻘﻮﻝ اﻟﺸﺎﻋﺮ ﺇﻧﻤﺎ ﻳﻌﺮﻑ ﺫا اﻟﻔﻀﻞ ﺫﻭﻭﻩ اﻩـ. (ﻗﻮﻟﻪ ﻭﻻ ﺫﻛﺮ ﻣﺤﺾ) ﺃﺷﺎﺭ ﺑﺎﻟﺘﻀﺒﻴﺐ ﺇﻟﻰ ﺃﻧﻪ ﻣﻌﻄﻮﻑ ﻋﻠﻰ ﻣﺤﺮﻡ ﺳﻢ ﺃﻱ ﺑﺄﻥ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﺫﻛﺮ ﺃﺻﻼ ﺃﻭ ﻛﺎﻥ ﺫﻛﺮا ﻏﻴﺮ ﻣﺤﺾ ﻛﺎﻟﻘﺮﺁﻥ ﻓﺘﺴﻦ اﻟﺘﺴﻤﻴﺔ ﻓﻴﻪ ﺑﺨﻼﻑ اﻟﺬﻛﺮ اﻟﻤﺤﺾ ﻛﻼ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ اﻟﻠﻪ ﺷﻴﺨﻨﺎ ﺯاﺩ اﻟﺒﺠﻴﺮﻣﻲ ﻓﺈﻥ ﻗﻠﺖ ﻭﻣﻦ اﻷﻣﻮﺭ ﺫﻱ اﻟﺒﺎﻝ اﻟﺒﺴﻤﻠﺔ ﻓﺘﺤﺘﺎﺝ ﻓﻲ ﺗﺤﺼﻴﻞ اﻟﺒﺮﻛﺔ ﻓﻴﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﺳﺒﻖ ﻣﺜﻠﻬﺎ، ﻭﻳﺘﺴﻠﺴﻞ ﻗﻠﺖ ﻫﻲ ﻣﺤﺼﻠﺔ ﻟﻠﺒﺮﻛﺔ ﻓﻴﻬﺎ ﻭﻓﻲ ﻏﻴﺮﻫﺎ ﻛﺎﻟﺸﺎﺓ ﻣﻦ اﻷﺭﺑﻌﻴﻦ ﺗﺰﻛﻲ ﻧﻔﺴﻬﺎ ﻭﻏﻴﺮﻫﺎ ﻓﻬﻲ ﻣﺴﺘﺜﻨﺎﺓ ﻣﻦ ﻋﻤﻮﻡ اﻷﻣﺮ ﺫﻱ اﻟﺒﺎﻝ ﻓﻲ اﻟﺤﺪﻳﺚ اﻩـ. ﻋﺒﺪ اﻟﺤﻖ ﻭﺃﺟﺎﺏ اﻟﻤﺪاﺑﻐﻲ ﺑﺘﻘﻴﻴﺪ اﻷﻣﺮ ﺫﻱ اﻟﺒﺎﻝ ﺃﻳﻀﺎ ﺑﺄﻥ ﻻ ﻳﻜﻮﻥ ﻭﺳﻴﻠﺔ ﺇﻟﻰ اﻟﻤﻘﺼﻮﺩ ﻓﻼ ﻳﺮﺩ ﺃﻥ اﻟﺒﺴﻤﻠﺔ ﺃﻣﺮ ﺫﻭ ﺑﺎﻝ ﻓﺘﺤﺘﺎﺝ ﺇﻟﻰ ﺳﺒﻖ ﻣﺜﻠﻬﺎ ﻭﻳﺘﺴﻠﺴﻞ اﻩـ.

ارشاد العباد الى سبيل الرشاد (ص ١٣ ) مكتبة مشكاة الاسلامية
وكذا يكفر من سخر باسم الله تعالى أو نبيه أو بأمره أو نهيه أو بوعده، أو وعيده أو صغَّر اسم الله أو وصفه كالله مليّ، أو غيَّر شيئاً من القرآن، أو زاد كلمة فيه معتقداً أنها منه، أو بسمل عند شرب خمر أو زنى استخفافاً باسم الله،

Related Posts:

21 Responses to "Hukum membaca basmalah"

  1. daru dulu awal penciptaan alam semesta Surah Alfatihah
    genap 7 ayat

    diawali dengan

    بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

    di akhiri dengan

    اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

    jika ada yang bembaca dengan tidak menyertakan bismillah diawalnya,,,maka pembacaan surat tersebut tidak lengkap ,

    emang AlQuran bikinan nenek moyang lho...

    tidak ada alasan membaca bismillah di awal surat dalam hati

    BalasHapus
    Balasan
    1. Surah Alfatihah genap 7 ayat , tidak lebih tidak kurang....iya kan Bang

      Hapus
    2. Masukkan balasan Anda...makasih mas ats infonya
      saya mau tanya klow mandi gmana yh masuk ke hukum apa jika baca basmala

      Hapus
    3. Masukkan balasan Anda...makasih mas ats infonya
      saya mau tanya klow mandi gmana yh masuk ke hukum apa jika baca basmala

      Hapus
    4. Masuk hukum sunnah mas.
      Karena mandi masuk sesuatau yang membuanyai nilai kebaikan.
      Apalagi klu mandi besar, memang diantara kesunnahannya ialah membaca basmalah.
      .
      والله اعلم
      Semoga barokah

      Hapus
  2. Makasih pecerahannya. Insyaallah basmallah selalu diucap saat melakukan hal2 yg baik. Amin :)
    Salam kenal ya Mas :)

    BalasHapus
  3. Bismillah itu sangat penting..
    Karena terdapat banyak rahasia yang tidak terbatas apabila dikupas.

    BalasHapus
  4. waduh ternyata ada hukumnya juga membaca Bissmillah teh geuningan mah ya, kirain awali segala hal dengan Bissmillah...lah mindahin benda dari satu tempat ketempat lain doangan ge ternyata hukumnya mubah....ilmu baru tau saya mah apah atuh

    BalasHapus
    Balasan
    1. msih udh berkunjung mas,
      Smoga barokah.

      Sayapun buat postingan masalah kajian, bukan udah banyak tau urusan agama, tp saya membuatnya sambil belajar, dan di tulis di sini biar lebih mudah di ingat dan msalkan ada orang yang membacanya, sya berharap sya dan yang membaca juga mendapat pahala.
      Amiiiin..

      Hapus
  5. Amiin
    Semoga tahun 2017 akan menjadi lebih baik :)
    Saya juga baru tahu nih ternyata membaca bismillah ada hukum"nya ya,hehe

    BalasHapus
  6. amiinn ... anak psantren ya gan.. bagus gan postnya .. lanjutkan gan ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ea gan, doakan saja semoga ttap axis.

      Mksih sdah berkunjung, smoga barokah.

      Hapus
  7. terkadang saya lupa baca bismillah gan ....

    ternyata bismillah juga ada hukum hukumnya to

    baru tau

    BalasHapus
    Balasan
    1. Smga nnti g prnah lpa tuk bca basmalah.
      N mksih udh berkunjung,
      Smoga barokah.

      Hapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  9. Wa'alaikum salam ..
    Alhamdulillah, mendapat tambahan ilmu.
    Terima kasih atas penjelasannya, mas.
    Untuk mengawali sesuatu yg baik, kita memang disarankan untuk membaca bismillah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bnar mas,
      Mksih sdah berkunjung,
      Semoga barokah.

      Hapus